Harga Cabai di Padang Diperkirakan akan Naik saat Bulan Ramadan

    Harga Cabai di Padang Diperkirakan akan Naik saat Bulan Ramadan

    PADANG, - Selama dua pekan terakhir, harga cabai di Pasar Tradisional Kota Padang, terus merangkak naik, bahkan mencapai dua kali lipat dari harga bulan lalu.

    Harga cabai merah keriting sat ini berkisar antara Rp42 ribu sampai Rp48 ribu per kilogram. Sementara, cabai Jawa seharga Rp42 ribu per kilogram

    Untuk cabai darek seharga Rp48 ribu per kilogram, dan harga cabai giling masih berada di Rp70 ribu per kilogram.

    Ujang (42), salah satu pedagang cabai di Pasar Simpang Haru mengatakan, kenaikan harga cabai diperkirakan akan berlangsung selama bulan Ramadan.

    "Sekarang saja harga cabai sudah Rp42 ribu per kilogram. Dari harga modal kami sudah tinggi, jadi bagaimana lagi, " ungkap Ujang.

    Tidak jauh berbeda dari Ujang, salah satu pedagang cabai lainnya, Buyung (52) juga mengeluhkan kenaikan modal harga cabai. Menurutnya, harga cabai belakangan ini tidak stabil.

    "Sudah lebih dari dua minggu harga cabai tidak stabil di angka Rp40 ribu ke atas. Mau tidak mau kita harus jualan" keluhnya.

    Pedagang lainnya, Zul (38) mengatakan beberapa hari lalu harga cabai bahkan sempat meroket ke harga Rp60 ribuan per kilogram. "Namun sekarang sudah turun lagi Rp42 ribu per kilogram, " imbuhnya.

    Kenaikan harga cabai menyebabkan banyak keluhan baik dari masyarakat maupun pedagang. Mereka berharap bahwa selama bulan Ramadan, harga cabai merah bisa normal kembali.(**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Hari ke 2 Wisuda UNP Periode 126, Menteri...

    Artikel Berikutnya

    BPJPH Gandeng UNP dalam Penjaminan Produk...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar